Kamis, 19 November 2009

Kekuatan Team

Membentuk suatu tim yg kuat ya ampun susahnya..tp itulah yg dialami semua pemimpin. Jadi kalau anda sedang pusing atau bingung itu artinya tim impian anda akan terbentuk, tunggu waktu saja.

Semakin mengenal pribadi2 dalam tim anda, maka semakin anda terpesona akan potensi mereka. Tapi mungkin anda gak punya banyak waktu untuk duduk dan memahami mereka. Tim yg dibentuk dadakan akan banyak menemui masalah bahkan terhempas olehnya. Jadi ada baiknya kan mengenal mereka yg dibawah anda. Mengenal itu berbeda dengan mengetahui, mengenal itu lebih fokus, lebih detail. Pasti ada yg dikorbankan pada saat proses ini. Dan sebagai pemimpin anda harus berjiwa penuh pengorbanan.

Caranya gak susah, luangkan waktu untuk bertanya mengenai hal2 yg lebih pribadi tp tdk sensitif kalau perlu adakan gathering di rumah anda dan undang mereka denga orang terdekatnya. Kadang saya terkagum dengan siapa yg saya ajak bekerja sama kalo begini. Mereka begitu unik.

Nah, pada tahap ini anda sebagai pemimpin akan mengetahui siapa2 saja yg kuat dan lemah. Kekuatan anda adalah pada orang yang paling lemah. Mungkin paling telmi, paling lelet, paling omdo, atau apalah yang bikin pusing. Namun itulah tantangan anda.

Suatu rantai dibilang kuat kalau semua mata rantainya kuat secara sendiri dan saling mengunci dengan erat. Nah kalau ada mata rantai yg retak, disitulah kekuatan rantai secara keseluruhan dapat diukur. Jadi jgn ragu untuk memotivasi tim terutama yg "paling" ini. Kalau dia mengacau hancurlah semua. Berikan perhatian lebih, back up dia dengan orang lain. Lakukan dengan kasih.
Ya, dengan kasih. Ini bukan hanya sekedar mencari orang dan membayarnya kalau kerjaannya baik.

Perhatikan, berapa banyak kesalahan yg kita buat di hadapan Tuhan. Banyak bukan? Gak ada yg sucilah kita orang, cuma Dia yg suci. Jadi kalau Dia tidak give up dan terus memperhatikan kita, sebagai pemimpin kita kudu melakukan hal yg sama.

Kita tdk ada yg tahu kalau kepemimpinan kita ini bisa mengubah seseorang dan orang itu bisa saja lebih berpengaruh dari kita. Tuhan mencitakan kita untuk menjadi ternag dunia bukan?